Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Tengah menggelar debat publik kedua calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang diselenggarakan di Hotel Swissbel, Kota Palu, Sabtu 13 November 2020. KPU Sulteng menetapkan tema debat kedua, meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan publik kepada masyarakat.
Tema ini selanjutnya diturunkan dalam pembahasan kesehatan dan kesejahteraan serta pendidikan. Debat kedua ini dipandu oleh moderator yang telah ditunjuk oleh KPU Sulteng, yaitu Aviani Malik, jurnalis dan presenter televisi Metro TV.
Dalam debat itu, dua pasangan calon saling adu kuat gagasan dan program jika terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur Sulteng 2020.
Debat kandidat ini diyakini juga akan mempengaruhi sikap warga Sulawesi Tengah sebagai pemilih dalam Pilgub yang diagendakan pada 9 Desember 2020 mendatang.
Dalam soal strategi peningkatan indeks pembangunan manusia, dua paslon mempunyai strategis Masing-masing.
Calon Gubernur Sulawesi Tengah nomor urut 01, Hidayat Lamakarate berambisi menjadikan Sulteng masuk 10 besar Indeks Pembangunan Manusia (IPM) secara nasional. Hidayat bakal menggenjot tiga bidang, pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan.
“Pendidikan dengan memastikan usia anak sekolah minimal 12 tahun menyelesaikan sekolah,” ujar Hidayat.
Hidayat akan membuat program pendidikan SMA dan SMK gratis bagi siswa yang tak mampu membayar sekolah. Dia juga akan memastikan infrastruktur sarana prasarana penunjang pendidikan membaik, terutama jaringan internet 4.0.
Dari segi kesehatan, Hidayat menyebut harapan hidup warga Sulteng masih di bawah standar nasional. Ke depannya, ia akan meningkatkan angka tersebut dengan memastikan sarana penunjang kesehatan, seperti puskesmas dan rumah sakit menjadi lebih baik.
Sementara itu, kesejahteraan sosial berkaitan dengan pendapatan rata-rata masyarakat Sulteng. Pendapatan masyarakat masih di bawah standar provinsi. Hidayat akan menciptakan 100 ribu lapangan pekerjaan.
“Supaya bisa bekerja dan keluar dari garis kemiskinan dan memiliki pendapatan ekonomi dan mandiri secara ekonomi,” tutur dia.
Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2020 mencatat IPM Sulteng 69,50. Angka ini di bawah standar nasional sebesar 71,9. Angka tersebut menjadikan Sulteng masuk dalam kategori sedang.
Sementara itu Calon Gubernur Sulawesi Tengah dari nomor urut 02, Rusdi Mastura telah menyiapkan strategi untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang saat ini ada pada angka 69,50. Rusdi mengaku akan mendirikan sekolah vokasi di berbagai daerah Sulteng.
“Saya berani merubah SMA di kecamatan menjadi vokasi sesuai potensi agar bisa menghadapi tantangan ke depan. Ini kita bangun agar bisa mengejar tingkat IPM nasional,” kata Rusdi.
Dia menjelaskan sekolah vokasi ini dimaksudkan untuk efektivitas penyerapan tenaga kerja dan Sumber Daya Manusia (SDM) di daerah Sulteng. Rusdi mengaku pendidikan menjadi pondasi sangat penting untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat menuju sejahtera.
Mantan Wali Kota Palu dua periode tersebut juga ingin menekan angka kemiskinan dari peningkatan pendidikan tersebut.
“Kami punya mimpi mempunyai pendidikan daerah yg tinggi, harus kita adakan, saya membangun vokasi, agar bisa bersaing untuk bisa melatih, ini kita harus membangun ke depan agar bisa meningkatkan SDM,” jelas Rusdi.