Jembatan gantung Popanga yang terbuat dari kayu menghubungkan dua Kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah, yakni Banggai – Ampana, Sabtu 20 Juli 2019 dini hari tadi terputus akibat dilalui kenderaan bertonase besar, warga pun resah.
Putusnya jembatan kayu Popanga yang berlokasi di Kecamatan Nuhon, Kabupaten Banggai, tersebut terjadi pada Sabtu dini hari tadi. Akibatnya, akses jalan penghubung dari lokasi Dataran Bulan, Kecamatan Ampana Tete, Kabupaten Tojo Unauna, menuju Kecamatan Nuhon, Kabupaten Banggai terputus.
Berdasarkan informasi yang diterima Koran Trilogi, diketahui jembatan Popanga yang terintegrasi jalan di Kabupaten Tojo Unauna dengan Kabupaten Banggai, putus setelah dilalui satu unit kenderaan truk bermuatan bertonase besar mengangkut tiang listrik nekat melintasi jembatan.
“Itu kejadinya tadi subuh. Jembatan itu terbuat dari kayu dan tidak bisa dilalui dengan kendaraan yang bermuatan barang bawaan yang banyak karena tidak kuat menahan beban. Dan kejadian ini karena keberanian sopir yang memaksakan melintasi jembatan,” kata Ismail warga setempat saat dikonfirmasi Sabtu siang 20 Juli 2019.
Ismail menambahkan, jembatan yang diberi nama Jembatan Popanga itu sebelumnya sudah pernah ambruk pada tahun 2016. Penyebabnya sama, yakni ulah sopir truk yang membawa muatan berat dan nekat melintas.
Truk dengan nomor polisi DT-9172-FA tersebut memuat puluhan tiang listrik dari arah Kecamatan Nuhon menuju Kecamatan Ampana Tete. Jembatan itu ambruk tepat saat truk berada di ujung jembatan, sehingga memutuskan arus lalu lintas jalan provinsi
Warga setempat menyesalkan aksi nekat sopir truk tersebut. Diketahui, jembatan tersebut merupakan satu-satunya jalur untuk warga membawa hasil olahan pertanian dan perkebunan.
Sampai berita ini diterbitkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melalui dinas pekerjaan umum bina marga dan penataan ruang (PU-BMPR) belum terhubung untuk dilakukan konfirmasi terkait putusnya jembatan Kayu yang menghubungkan dua kabupaten di Sulteng.