Selain kegiatan Preservasi pada ruas yang menjadi kewenangan PPK 3.5, pada Tahun 2023 ini juga dilaksanakan penanganan permanen pada ruas jalan Taripa – Tomata – Beteleme untuk penanganan 11 titik amblas badan jalan akibat longsor lereng bawah.
Penanganan kegiatan tersebut meliputi pekerjaan Pondasi Bore Pile diameter tiang Bor 60 Cm dengan rata – rata kedalaman mencapai 24 meter, Pondasi Tiang Pancang dimensi 40×40 centimeter, rata – rata kedalaman mencapai 10 meter.
“Kemudian pekerjaan dinding penahan tanah berupa pasangan batu, dinding Kantilever Beton. Untuk penanganan badan jalan, dilakukan dengan memilih timbunan Pilihan dari sumber galian lalu kemudian dipasang Geomembran atau lembaran plastic polyethylene dengan kepadatan tinggi, memiliki struktur yang fleksibel dan Kedap Air” jelasnya.
Penggunaan material Geotekstil Non Woven untuk penanganan jalan ekspansif, tambah Eka, berfungsi sebagai separator yaitu mencegah tercampurnya lapisan material yang satu dengan material yang lainnya.
Pada paket ini, untuk lapis permukaan menggunakan Agregat Kelas A 30 centimeter, Aspal AC-BC 8 centimeter dan AC-WC 4 centimeter. Kemudian, untuk salurun U-ditch dilakukan dengan menggunakan tipe DS3 dengan bahu jalan berpenutup dan pekerjaan Beton Rabat Fc 20.
“Target kami penanganan jalan amblas akibat longsoran lereng bawah, akan selesai dalam kurun waktu 2 tahun dengan jumlah titik longsor sebanyak 20 titik yang terbagi penaganan titik 11 titik longsor akan tuntas dikerjakan tahun 2023 ini dan sisa penanganan 9 titik longsor kami usulkan dengan skema pembiayaan SBSN yang dikerjakan pada tahun 2024 mendatang dengan stock desain yang sudah ada” tambah Eka.
Eka berharap dengan penanganan kegiatan di sepanjang ruas yang menjadi kewenangan PPK 3.5 ini, waktu tempuh antara Taripa – Tomata – Beteleme yang biasanya 3 Jam akan berkurang menjadi 2 jam, sehingga sentra produksi, pergerakkan ekonomi akan menjadi lebih maksimal dan optimal sekaligus mendukung penunjang kegiatan pertambangan yang ada di Kabupaten Morowali.
.
“Kami berkomitmen untuk tetap menjaga kondisi jalan agar tetap fungsional sesuai dengan masa layannya. Harapan kami Perkuatan Tanah Lunak pada Ruas Tomata Beteleme bisa teratasi hingga tahun 2024” tandasnya.