Sinyal pasangan ideal untuk figur yang akan menggantikan tahta kepemimpinan Longky Djanggola pasca gubernur Sulawesi Tengah pada pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) 2020 mendatang, Ali duet Hidayat dinilai cocok dan semakin menguat.
Letupan ini pertama kali dimulai oleh seorang tokoh sekaligus politisi Rusdy Mastura, yang meyakini dan berharap duet figur itu akan terjadi pada perhelatan pesta demokrasi lima tahunan dibumi Tadulako ini.
Dr Hidayat Lamakarate MSi, yang kini menduduki jabatan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Provinsi Sulawesi Tengah memilih tidak berkomentar terkait letupan pernyataan Rusdi Mastura yang menginginkan dirinya dipasangkan bersama politikus Partai Nasdem Ahmad Ali dalam Pilgub Sulteng tahun 2020.
“Saya no coment hal itu, biarlah apa yang mereka inginkan dengan mengatur-ngatur pasang-pasangkan sesuai keinginan mereka. Yang jelas saya didaulat oleh yang akan mengusung dan juga sebahagian besar warga Sulteng untuk Sulteng no 1” singkat Hidayat melalui pesan instan yang dikirim kepada Koran Trilogi, Senin 1 Juli 2019.
Sementara itu melalui percakapan singkat bersama Rusdi Mastura dihari yang sama, dirinya mengatakan untuk menentukan pemimpin Sulteng pasca Gubernur Longki Djanggola pada Pilgub yang diagendakan pada tahun 2020 itu, harus ada yang legowo menerima demi kepentingan daerah.
Mantan Walikota Palu dua periode ini menambahkan, bahwa pemimpin Sulteng kedepan harus memiliki visioner, apalagi untuk membangun Sulteng pasca terjadi bencana 28 September lalu, saat ini dibutuhkan figur yang tepat.
Salah satu figur yang dinilai memiliki Visioner itu, kata mantan Ketua Harian DPD Partai Golkar Sulteng itu, adalah wakil rakyat Sulteng yang saat ini kembali lolos ke Senayan untuk periode 2019-2024, yakni Ahmad Ali.
Figur Ahmad Ali, menurut penilaian Rusdy Mastura, berangkat dari sejumlah posisi yang diemban dengan menduduki jabatan sebagai bendahara umum partai Nasdem, ketua DPD Nasdem serta ketua fraksi Partai Nasdem di Senayan menjadikan posisi tersebut menjadi nilai tawar tersendiri.
“Saya sangat berharap kepada Ahmad Ali dapat berpasangan dengan Hidayat Lamakarate dalam Pilkada Sulteng mendatang. Karena keduanya menurut penilaian saya, sangat cocok untuk membangun Sulteng. Keduanya merupakan gabungan politisi dan birokrat yang baik,” ungkap Rusdy Mastura melalui percakapan singkat bersama Koran Trilogi.
Rusdy Mastura menyerukan, pada pergelaran politik lima tahunan ini, agar semua pihak diminta menghindari membangun narasi dengan sentimen suku, agama dan ras. Hal itu nantinya kata dia, akan menimbulkan isu primordial dan dinilai merusak tatanan dan tidak menguntungkan demokrasi. Hal yang paling berat, tentunya akan menjadikan serta menimbulkan konflik horizontal di tengah masyarakat.
“Saya pribadi meminta kepada tokoh-tokoh politik senior di Sulteng jangan hanya memikirkan kepentingan pribadi. Namun mari bergandengan tangan dalam mewujudkan kesejahteraan, karena kesejahteraan masyarakatlah yang perlu kita utamakan,” pintanya.
Muharam Nurdin politisi Ketua DPD PDI-P Sulteng, yang dihubungi terpisah mengatakan bahwa analisis yang disampaikan orang baik di media cetak maupun media sosial itu adalah aspirasi yang patut diapresiasi. Menurut Wakil Ketua DPRD Sulteng itu kalau Ahmad Ali pasangan Hidayat Lamakarate adalah pasangan yang saling melengkapi karena perpaduan politisi interpreneur dan birokrat muda.
Dari perspektif geopolitik juga sangat menguntungkan. Hanya saja Pilkada itu bukan hitungan matematika. Pilkada itu kontestasi politik yang pergerakannya sangat dinamis.
“Mencermati pergerakan hari-hari terakhir pasca pemilu legislatif saya kira paling tidak akan ada tiga pasang calon yang bersaing dalam Pilkada Sulteng 2020. Sekali lagi ini sangat dinamis pergerakannya. Loby loby politik yang dilakukan elit politik akan sangat berpengaruh terhadap jumlah pasangan yang akan maju” kata Muharam
Saat ini tambah Muharam, PDI Perjuangan sendiri ada banyak kader yang siap, salah satu yang sudah ditawarkan ke publik adalah Sri Lalusu.
Sementara figur Ahmad Ali yang juga politisi sekaligus bendahara Umum DPP Partai NasDem sudah menyatakan dirinya akan maju sebagai Sulteng 01. Sebab dia memiki gagasan, mimpi dan komitmen membangun daerah ini lebih maju dan berkembang disemua aspek.
Sementara itu Ketua Fraksi Partai NasDem, Ahmad Ali, tidak sependapat jika harus ada dikotomi antara politisi dan birokrasi untuk memimpin Sulteng di Pilkada tahun 2020 mendatang.
Menurut Ahmad Ali jabatan Gubernur itu jabatan politis tentu figur itu harus muncul dari politisi. Kalau yang ingin maju dari birokrat tentu harus sesuai prosedur ketentuan dalam Undang-Undang Pilkada.
“Saya menghargai dan terima kasih kepada Pak Rusdi Mastura yang berharap di Pilgub Sulteng 2020 saya dipasangkan dengan Hidayat. Namun bagi saya apa yang dikatakan Rusdi Mastura mungkin baru sebatas wacana. Karena ada saatnya siapa figur tepat yang akan jadi pasangan saya di Pilgub 2020 nanti” kata Ahmad Ali.
Ahmad Ali sedikit merendah, ketika posisi tawar itu dibalikan, jika kursi 02 disematkan kepada dirinya sedangkan kursi 01 ke Hidayat. Hal itu menurut Ahmad Ali, tidak mendasar dan tidak sesuai kebutuhan dan kapasitas dirinya yang saat ini telah memangku sejumlah jabatan politik baik ditingkat daerah maupun ditingkat nasional.
“Kalau hanya posisi Cagub 02 apa yang dijalani saat in sebagai politisi Ketua Fraksi Partai NasDem DPR-RI dan Bendahara Umum DPP Partai NasDem sudah cukup. Diharapkan akan sangat baik jika dalam Pilgub tahun 2020 nanti ada banyak figur yang maju berkompetisi terutama figur generasi muda yang kualitas dan kapasitas untuk memimpin Sulteng,” Jelas Ahmad Ali, kepada Koran Trilogi.
Pemilihan Gubernur Sulawesi Tengah pada tahin 2020 mendatang, kata Ahmad Ali, tentunya harus menghasilkan pemimpin yang berkualitas dan kapasitas. Sebab itu bukan figur yang merasa dirinya pasti didukung banyak orang tapi pada kenyatan justru rakyat menghendaki figur lain.
Partai Nasdem saat ini, tambah dia, untuk menjaring figur yang dikehendaki masyarakat harus melalui survey agar hasilnya benar-benar seperti apa yang diharapkan. Hasil penjaringan survei kelayakan yang dilakukan internal partai Nasdem, tertuju dan menguat pada nama Dirinya. Untuk itu, dirinya menyanggupi permintaan untuk ikut berkonstentasi pada ajang Pilgub Sulteng tahun mendatang.
“Jika saya dipercayakan masyarakat untuk memimpin Sulteng, saya akan membawa daerah ini bisa lebih berkembang dan berdaya saing dan rakyatnya sejahtera” kata Ketua Fraksi Partai NasDem DPR-Ri kepada Koran Trilogi, Selasa 2 Jumli 2019.
Penulis : Elkana L, / Koran Trilogi
Editor : Wahyudi