Bagian Jalur Trans Palu-Kulawi di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, yang beberapa waktu lalu putus diterjang banjir, kini sudah bisa dilewati kendaraan.
“Iya itu penanganan yang kami lakukan kesekian kali dengan menggerakkan alat berat kami yang terbatas. Kasihan masyarakat disana. Untung ada alat berat milik BPBD Sigi yang bisa diperbantukan juga disana, sehingga penanganannya cepat” Kata Kabid Bina Marga PUPR Provinsi Sulteng Asbudyanto ST, M.Si, Rabu 29/5/2019.
Dinas Marga, kata Asbudyanto, telah mengfokuskan kerja mereka untuk pembenahan jalur itu sejak pasca gempabumi 28 September 2018 sampai dengan hari ini.
Namun, tambah Asbudyanto, sangat menyayangkan kurangnya perhatian dan belum ada respons dari pihak Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS III) untuk penanganan Wilayah Sungai Palu – Lariang yang hampir segaris dengan jalur Omu – Tuva – Salua.
“Balai sungai itu sepertinya tidak ada kepedulian sama sekali atas penanganan banjir. Kita sudah berulang-ulang membenahi jalan, dan terus menerus pula dihantam banjir sepanjang desa Omu , Tuva, Salua. Tapi BWS tidak menangani sungainya ya, percuma saja kerja kita. Kan tidak mungkin menunggu rumah warga dihantam banjir baru ditangani, paling tidak sungainya di normalisasi dulu, atau tidak dimasukan dalam penanganan bencana yang bisa dibayar tahun depan, asal kontraktor yang ditunjuk yang bonafit,” ujar Asbudyanto, kepada trilogi.co.id.
Terpisah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sigi mengapresiasi tindakan cepat yang dilakukan pihak BMPR Provinsi Sulteng dalam menangani jalan yang terputus. Dengan kordinasi dilapangan, akhirnya akses jalan tersebut sudah bisa dilalui warga.
“Dinas PUPR sudah berhasil membuka kembali akses jalan yang putus karena diterjang banjir itu,” kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sigi Asrul Repadjori.
Ia mengatakan, sekitar 300-an meter jalan tersebut sebelumnya putus karena terjangan banjir menyusul hujan deras yang mengguyur hulu sungai di wilayah Kulawi Raya, yang wilayahnya meliputi Kecamatan Lindu, Kulawi, Kulawi Selatan dan Pipikoro. Banjir pun merusak badan jalan di antara Desa Saluki dan Tuva di Kecamatan Gumbasa.
Selama beberapa hari, bagian Jalur Trans Palu-Kulawi putus, warga Kecamatan Kulawi, Kulawi Selatan, Lindu dan Pipikoro di Kabupaten Sigi terisolir karena tidak ada jalur alternatif lain yang bisa dilewati.
Pemerintah kemudian mengerahkan alat berat untuk membuka kembali jalan yang menghubungkan desa-desa di empat kecamatan Kabupaten Sigi dengan Palu, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah.
Asrul mengatakan, jalan itu sudah diperbaiki dan bisa kembali dilalui kendaraan sejak kemarin. Namun pengendara masih harus ekstra hati-hati karena badan jalan sempit sehingga kendaraan harus secara bergiliran melintas.
“Tidak boleh dari dua arah berlawanan. Kendaraan lewat harus satu arah dahulu baru bergantian,” ujar Asrul.
Sebelumnya banjir bandang untuk ketiga kalinya, Sejak April lalu kembali menerjang wilayah bagian selatan Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Sejak Minggu malam, 26 Mei 2019, air bah merendam permukiman warga di Desa Tuva. Terjangan banjir itu juga memutus jalur transportasi Palu, Kulawi di Desa Omu.
JalurJalur ini merupakan urat nadi satu-satunya untuk transportasi barang dan jasa di empat kecamatan di wilayah bagian selatan Kabupaten Sigi. Jalur ini menghubungkan wilayah Kota Palu, Ibukota Provinsi, wilayah bagian Utara Sigi dengan Kecamatan Kulawi, Kulawi Selatan, Lindu dan Pipikoro.
Unlike daytime, there is more darkness all around at night buy cialis online with prescription