Program Padat Karya Tunai BPJN Sulteng
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN Sulteng) mencatat telah menyerap sebanyak 2.366 orang tenaga kerja lokal melalui program Padat Karya Tunai (PKT) bidang jalan dan jembatan Kementerian PUPR.
Program PKT itu meliputi pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan rutin jalan dan jembatan secara padat karya yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk membantu perekonomian masyarakat di sekitar lokasi proyek.
Melalui program infrastruktur kerakyatan berupa skema PKT (Cash For Work), BPJN Sulteng mencatat sepanjang Tahun 2023, sebanyak 2.366 orang dilibatkan di 117 lokasi proyek. Angka itu melebihi target dari Direktorat Jenderal Bina Marga Kementrian PUPR.
Kepala BPJN Sulawesi Tengah, Arief Syarif Hidayat kepada Trilogi mengatakan pelaksanaan program PKT salah satunya yang cukup banyak menerima tenaga kerja ada pada proyek jalan nasional di Provinsi Sulawesi Tengah sepanjang 2.361,61 Km yang terdiri dari pemeliharaan rutin jalan dan jembatan, revitalisasi drainase yang diadakan melalui kegiatan di 4 wilayah satuan kerja Provinsi Sulawesi Tengah.
Arief menjelaskan kegiatan PKT lainnya seperti pekerjaan pemeliharaan rutin jalan dan jembatan ini terdiri dari pekerjaan pengendalian tanaman, pembersihan drainase, pembersihan jembatan, pengecatan jembatan, sedangkan pekerjaan revitalisasi drainase meliputi perbaikan drainase atau pembuatan saluran baru.
“Per hari ini tenaga kerja 2.366, Harian Orang Kerja (HOK) 120,168 hari yang dilakukan di Satuan Kerja pelaksana jalan nasional dibawah kendali BPJN Sulteng” ujar Arief Selasa19 Desember 2023, .
Arief juga menambahkan bahwa program PKT BPJN Sulteng ini dilaksanakan melalui pembangunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat setempat sebagai pelaku pembangunan, khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi.
Secara total panjang penanganan untuk program padat karya tunai itu, meliputi beberpa item pekerjaan di sepanjang ruas jalan nasional yang tersebar di 4 wilayah satuan kerja pelaksana jalan nasional.
Pembenahan semua kegiatan itu, menurut Arief, dilakukan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari ruas jalan, untuk meningkatkan kualitas layanan jalan nasional yang ada di Sulawesi Tengah.
“Ini bertujuan untuk membuka lapangan kerja dan memberi kesempatan masyarakat sekitar sebagai pelaku pembangunan infrastruktur bidang jalan dan jembatan, sehingga masyarakat dapat menambah penghasilan” tandasnya.