Sejumlah politisi dan akademisi di Sulawesi Tengah mengharapkan Pilkada Bupati, Walikota maupun Gubernur Sulteng yang digelar secara serentak yang diagendakan pada tahun 2020 mendatang, bisa melahirkan pemimpin visioner yang dalam melaksanan tugas fungsi sebagai Kepala Daerah harus memiliki terobosan dengan lonjakan dan visi misinya harus selaras program Jokowi Maruf Amin menuju Indonesia Hebat tahun 2050.
Akademisi Untad Palu Dr M Ahlis Djirimu Ph.D mengatakan para kandidat Calon Gubernur Sulteng di Pilkada tahun 2020 sebaiknya menyusun Visi dan Misi merujuk pada RPJPD Sulteng 2005-2025 dan RPJPN 2005-2025 karena periode trakhir yakni 2020-2025 agar selaras. Indikator yang ingin dicapai konkrit dan implementatif agar OPD mampu menterjemahkan.
“Leadership figur jg menentukan Sulteng butuh pemimpin yang berpikir out of the box.pro” kata Dosen FEKON Universitas Tadulako (Untad) Palu Kepada Koran Trilogi Selasa 30 Juli 2019.
Demikian juga politisi, Sekretsris DPD Partai Demokrat Sulteng Ata Radjak SH mengatakan Gubernur Sulteng hasil Pilkada 2020 kedepan pasca H Longki harus memiliki visi misi yang jelas dan penuh lonjakan searah Sulteng menuju industri 4.O jika ingin Sulteng memiliki daya saing dengan Provinsi lain di Sulawesi.
“Visi misi Gubernur H Longki Djanggola kemarin untuk membawa Sulteng sejajar dengan Provinsi lain di Sulawesi itu bagus. Tapi sayang capaian capaian itu masih belum maksimal. Kedepan hal ini masih sangat urgen khususnya dibidang pariwisata dan pengembangan daerah daerah berbasis komoditas unggulan tiap daerah” kata politisi Partai Demokrat ini.
Menurut Ata Radjak konstalasi politik Sulteng cukup baik pasca Longki. Karena figur yang tampil kedepan beragam latar belakang.
Sementara itu Politisi dari Partai Nasdem Moh Masykur mengaku sependapat jika konsep visi misi memang sudah seharusnya ditawarkan dan diketahui oleh seluruh rakyat.
Menurut Masykur wajib hukumnya bagi setiap figur kandidat Cagub maupun Cawagub Sulteng di Pilkada Gubernur Sulteng tahun 2020 untuk menyampaikan hal tersebut.
“Kita tidak ingin visi misi tidak hanya sekadar pelengkap administrasi setiap figur calon, tidak membumi dan formalistik saja” kata anggota Komisi III DPRD Provinsi Sulteng.
Lebih jauh dijelaskanya yang lebih penting dan prinsip adalah narasi jalan perubahan yang dituangkan dalam visi misi dapat dibumikan dan menjadi pengetahuan baru bagi warga atas tawaran solusi yang akan dilakukan terhadap kemajuan daerah dan perubahan nasib rakyat.
Sebelumnya pengamat politik akademisi Untad Palu Dr Slamet Riadi Cante MSi mengatakan publik tentunya memang berharap agar bakal calon gubernur Sulteng pasca priode pak Longky Janggola memiliki visi – misi terkait grand desain dan arah kebijakan pembangunan Sulteng kedepan, yang tentunya konsep dan gagasan yang di tawarkan sejalan konsep dan Prioritas Presiden Jokowi Ma'ruf yg di kemas dlm RPJM 2019-2024.
I like this website it’s a master piece! Glad I discovered
this ohttps://69v.topn google.Raise blog range