Pengelolaan risiko konstruksi memerlukan identifikasi serta mitigasi risiko potensial. Misalnya jadwal, bahaya, serta ketidakpastian lain yang berhubungan dengan konstruksi.
Lantas, apakah perusahaan konstruksi milik Anda sudah siap menghadapi bencana? Seberapa besar tingkat persiapannya?
Manajemen Risiko Konstruksi
Manajemen risiko proyek konstruksi bertujuan untuk mengidentifikasi potensi risiko yang mungkin muncul dalam operasional bisnis dan merancang langkah-langkah untuk mengurangi dampaknya.
Dalam konteks konstruksi, langkah-langkah tersebut mencakup perencanaan, pemantauan, dan pengendalian risiko.
Pusat dari seluruh proses ini adalah dokumen manajemen risiko yang merinci secara rinci potensi risiko yang mungkin timbul dan langkah-langkah yang akan diambil untuk menghadapinya.
Agar dapat mengelola risiko dengan efektif, diperlukan pengembangan rencana manajemen risiko dengan beberapa langkah di bawah ini.
Identifikasi Risiko
Dalam penyusunan rencana manajemen risiko proyek konstruksi, Anda harus mengidentifikasi semua aspek yang bisa membahayakan. Sumber risiko tersebut biasanya meliputi risiko keselamatan, keuangan, hukum, lingkungan, serta pengelolaan terhadap sumber daya yang tidak benar.
Prioritaskan Risiko Berdasarkan Tingkat Keberhasilannya
Setiap perusahaan memiliki risiko konstruksi yang berbeda-beda. Risiko yang mempengaruhi suatu bisnis konstruksi mungkin tidak relevan untuk bisnis Anda.
Sebagai contoh, risiko lingkungan tertentu. Seperti angin topan, mungkin tidak berdampak pada bisnis Anda di wilayah pedalaman sebagaimana dampaknya terhadap bisnis di pesisir.