Momen menarik terjadi saat Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto berkunjung ke Kota Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu, (26/11/202).
Purnawirawan Jenderal TNI AD berusia 71 tahun itu datang untuk memenuhi undangan acara Musyawarah Nasional Korps Alumni HMI (Munas KAHMI) ke-XI di Sriti Convention Hall, Jalan Durian, Kecamatan Palu Barat.
Pantauan media ini di lokasi, Prabowo tiba pukul 13.58 Wita dan disambut langsung Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura bersama Koordinator Presidium MN KAHMI, Ahmad Doli Kurnia Tandjung.
Dalam forum internal teringgi KAHMI itu, Prabowo menjadi pembicara seminar bertema “Merawat Persatuan, Menegakkan Demokrasi dan Menjaga Kedaulatan Bangsa”.
Di awal pembahasannya, mantan Komandan Jenderal Kopassus itu tampak meraba-raba meja yang terdapat kotak tisu, hand sanitizer dan air mineral.
“Wah saya kira ada cangkir kopi. Kalau ada cangkir kopi, saya bisa bicara tiga jam. Tapi saya tahu saudara-saudara ada agenda penting yang lain,” ucap Prabowo.
“Kode itu,” timpal sejumlah peserta Munas KAHMI ketika melihat isyarat Prabowo meminta kopi.
Tak hanya sampai di situ, Prabowo kembali memberikan kode serupa ketika menceritakan masa-masa penjajahan.
Dia mengatakan, bangsa asing ramai-ramai datang karena tahu Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah.
Sementara di sisi lain, bangsa Indonesia dikenal memiliki sifat keramahtamahan dan senang terhadap tamu.
“Beratus tahun mereka (bangsa asing) di sini karena tahu Nusantara ini kaya. Kita pun sungguh-sungguh ramah, senang akan tamu. Kalau tamu datang, kalau perlu kita pinjam gula, pinjam kopi sama tetangga.
Belum ada kopi ya? Saking semangat mau minum kopi,” kata Prabowo.
“Kopi woi kopi, sudah dua kali,” riuh peserta munas.
Setelah kembali memberikan kode, akhirnya seseorang membawa secangkir kopi ke atas panggung.