Sementara untuk jalur penghubung dua daerah penyangga ekonomi yakni Batui – Toili – Rata – Baturube sejauh 150,66 Km ditangani oleh PPK 3.4. Sementara untuk jalur penghubung Sulawesi Tengah ke Sulawesi Selatan yakni pada ruas jalan nasional Taripa – Tindatana – Tomata – Beteleme sejauh 150,94 Km ditangani oleh PPK 3.5.
Untuk ruas jalan nasional Beteleme – Tompira – Bahonsuai – Bungku sejauh 134,60 Km ditangani oleh PPK 3.6. Dan yang terakhir daerah kawasan industri pertambangan nikel terbesar se Asia Tenggara sekaligus jalur penghubung perlintasan darat Sulawesi Tengah ke Sulawesi Tengara yakni ruas jalan nasional Kota Bungku – Bahodopi – Bts Sultra sejauh 107,02 Km ditangani oleh PPK 3.7.
Tahun anggaran 2023 ini Satker PJN wilayah III mendapat alokasi dana DIPA dengan total keseluruhan senilai Rp468,410 miliar atau setara dengan 44,48 persen untuk menangani ruas jalan nasional sejauh 978,91 kilometer.
Angaran itu sudah termasuk penanganan beberapa titik ruas jalan non nasional yang masuk dalam paket bencana melalui program rehabilitasi dan rekontruksi yang pekerjaanya dilaksanakan secara kerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) melalui skema Infrastructure Reconstruction Sector Loan (IRSL) diantaranya paket Pembangunan akses utama kawasan Hntap 2, Rekontruksi Jalan Lingkar Dalam Kota Palu 1, Rekontruksi Jalan Lingkar Dalam Kota Palu 2, dan Rehabilitasi jembatan Sulawesi Tengah 2 Cs.
Berdasarkan sumber dari e- Monitoring BPJN Sulawesi Tengah sepanjang Tahun 2023 hingga bulan Juli, realisasi fisik pekerjaan jalan dan jembatan paket kontraktual dan swakelola yang ditangani Satker PJN wilayah III, telah mencapai bobot 47,88 persen.
Seperti diketahui bahwa ruas jalan nasional Tomata-Beteleme merupakan jalan strategis di Sulawesi Tengah karena menghubungkan Kota Palu dengan Kabupaten Morowali Utara dan Morowali yang kini merupakan pusat ekonomi penting di provinsi ini karena menjadi lokasi pengembangan industri pertambangan nikel dan minyak kelapa sawit.
Masalah yang sering terjadi di lapangan adalah cuaca ekstrem sehingga menyebabkan terjadinya banjir dan tanah longsor yang dapat menghambat pelaksanaan pekerjaan.
Sebagai penutup, Dian berharap dapat terus bekerja secara professional dan dapat berkoordinasi dengan rekan-rekan kerja secara baik, sehingga dapat membangun infrastruktur dengan baik dan berguna untuk bangsa Indonesia khususnya masyarakat Provinsi Sulawesi Tengah.