Konstruksi jembatan merupakan pondasi bangunan yang menyambungkan antara daratan dengan perairan.
Konstruksi tersebut mempunyai fungsi menjadi penghubung atau jalur transportasi supaya kegiatan masyarakat bisa berjalan efektif.
Jenis konstruksi bangunan ini juga memiliki ciri khas dengan perhitungan dan skema bangun yang berbeda jenis konstruksi lainnya.
Pengertian Konstruksi Jembatan
Konstruksi jembatan yaitu sebuah pondasi bangunan yang memiliki fungsi sebagai penopang jembatan, sehingga bisa berdiri kokoh serta di atasnya bisa di lalui oleh banyak kendaraan.
Proses pembangunan jembatan tentu memerlukan pondasi yang kuat dan bisa menahan seluruh beban jembatan yang ada pada dasar tanah.
Pada umumnya, pondasi terdapat dalam jembatan yaitu pondasi steel pile, precast prestressed concrete pile, reinforced concrete pile, composite piles, serta concrete cast in place. Adanya struktur pondasi yang kuat, mampu menghasilkan jembatan dengan fungsi yang layak serta bisa menahan beban berkapasitas besar.
Jenis-Jenis Jembatan
Jembatan juga mempunyai beberapa jenis. Diantaranya sebagai berikut.
Jembatan Plat
Pada umumnya jenis jembatan ini mempunyai bentuk yang hampir sama dengan elemen struktur horizontal. Adapun fungsi dari bentuk horizontal ini guna menyalurkan beban mati maupun beban hidup untuk ke dalam rangka pendukung vertikal yang ada dalam suatu sistem struktur jembatan.
Jembatan Cable Stayed
Jembatan ini terbentuk dari rangkaian pondasi kabel. Dengan begitu, kabel merupakan material utama yang ada dalam struktur bangunan jembatan. Tidak hanya itu saja, kabel juga dimanfaatkan sebagai penopang gelagar antara dua tumpuan yang berpusat.
Jembatan Kantilever
Pada umumnya kantilever memiliki ciri pilar yang tertancap ke tanah dengan posisi vertikal. Fungsi jembatan yaitu sebagai penyokong dek horizontal yang memanjang. Perbedaannya terdapat pada level yang menyokong pondasi datar dengan rangka batang baja menjadi material utamanya.