IAC, Jakarta (4/11/2023) – Program pengendalian HIV yang efektif memerlukan keterlibatan komunitas dalam setiap aspek, baik dalam perencanaan, penganggaran, implementasi, hingga monitoring dan evaluasi program. Pelibatan komunitas secara aktif dan bermakna akan membuat pelaksanaan program lebih tepat sasaran dan berkelanjutan, serta terjaganya perspektif hak asasi manusia.
Untuk memperkuat perspektif komunitas dalam program HIV, Indonesia AIDS Coalition (IAC) menggelar kegiatan Community Transformation Conference (CTC) 2023, atau #CTC2023, di Surabaya, mulai dari tanggal 6 hingga 10 November 2023. Kegiatan bertajuk ”Transformasi Komunitas: Merangkul Keberagaman, Mendorong Keterlibatan yang Setara bagi Komunitas” ini rencananya dihadiri oleh 450 orang peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
Ketua Pelaksana #CTC2023, Akbar Prayuda, mengatakan bahwa melalui konferensi ini komunitas akan berdiskusi dan berbagi pengalaman dengan berbagai pihak dalam upaya menanggulangi HIV-AIDS di Indonesia.
“Kegiatan ini diharapkan menjadi wadah bagi semua kalangan untuk berdiskusi, bertukar pengalaman, dan belajar bersama. Dengan begitu, kami berharap terjadi sinergi untuk meningkatkan capaian program dan mengurangi hambatan dalam menanggulangi HIV di Indonesia,” ujarnya.
Akbar menjelaskan, dalam kerja-kerjanya, IAC selalu bermitra baik dengan berbagai pihak, mulai dari komunitas, jaringan populasi kunci HIV, organisasi masyarakat sipil (OMS), hingga pemerintah dan para pemangku kepentingan lainnya.
Selama acara berlangsung, para peserta akan mengikuti berbagai sesi kegiatan yang terdiri dari 3 sesi plenary dan 9 kelas kecil yang dibagi berdasarkan tema.
Beberapa isu penting yang dibahas secara mendalam melalui kelas-kelas tematik pada #CTC2023 antara lain: 1) Kesehatan Mental bagi Petugas Lapangan; 2) Safety dan Security bagi Petugas Lapangan; 3) Konsep Kabupaten/Kota HAM untuk Mendorong Pemenuhan HAM Populasi Kunci; 4) HAM dalam Penjangkauan Populasi Kunci; 5) Etika Medis dalam Penanganan Pasien HIV; 6) Pendanaan Berkelanjutan bagi OMS HIV; 7) Penjangkauan, Pencegahan, dan Tes HIV; 8) Pengobatan, Perawatan, dan Dukungan; serta 9) Hak dan Perlawanan terhadap Stigma, Diskriminasi, dan Kekerasan Berbasis Gender (KBG).
Selain diikuti oleh perwakilan komunitas dan OMS mitra kerja IAC, sejumlah kementerian/lembaga juga tercatat berpartisipasi dalam #CTC2023, di antaranya adalah Kementerian Kesehatan RI, Komnas HAM RI, Komnas Perempuan, Kantor Staf Presiden, Dinas Kesehatan kota/kabupaten, Perhimpunan Dokter Peduli AIDS Indonesia (PDPAI), Konsil LSM Indonesia, International Protection, Magdalene.co, Kitabisa.com, HatiPlong, serta perwakilan badan PBB seperti UNAIDS, UN Women, UNFPA, ILO, UNDP, dan UNODC.
Seperti diketahui, saat ini berbagai daerah di Indonesia telah melaporkan adanya temuan kasus HIV dan AIDS. Kementerian Kesehatan RI mencatat, sebanyak 507 dari 514 kabupaten/kota di Indonesia telah melaporkan adanya kasus HIV dan AIDS. Laporan tersebut juga menyebutkan, sejak pertama kali ditemukan pada 1987 hingga Maret 2023, jumlah kumulatif kasus HIV dan AIDS di Indonesia mencapai 522.687 kasus. ******