Menurut WHO, ada sembilan puluh ribu kasus kematian pada wanita yang disebabkan karena penyakit kanker. Salah satunya tipe kanker yang kerap dialami wanita ialah kanker serviks dan kanker kandungan.
Kedua kanker ini sama serang organ reproduksi wanita, tapi lokasi organ yang terserang beberapa sel kanker berlainan. Kanker kandungan ialah pertumbuhan sel yang tidak terkendali yang serang organ kandungan, dinding kandungan, dan sekelilingnya.
Dan kanker serviks ialah perkembangan sel yang tidak teratasi yang terjadi pada leher kandungan. Leher kandungan sebagai aliran yang menyambungkan di antara vagina dan kandungan. Berikut keterangan lebih lanjut mengenai kanker kandungan dan kanker serviks yang di rangkum Trilogi.
Kanker Rahim
Kanker kandungan/rahim terhitung jenis kanker yang paling umum terjadi pada wanita, factor pemicu kanker kandungan sampai sekarang ini tidak bisa dijumpai. Tetapi ada beberapa faktor yang bisa tingkatkan resiko terjadinya kanker kandungan misalnya:
• Umur Kenaikan resiko kanker kandungan terkait dengan pertambahan umur seorang wanita. Mayoritas kanker rahim serang wanita yang telah alami menopause di umur 63 tahun ke atas.
• Riwayat kehamilan Wanita yang mempunyai kisah hamil di atas umur 35 tahun dan wanita yang belum pernah hamil mempunyai resiko semakin tinggi untuk alami kanker rahim.
• Obesitas Keterikatan wanita kegemukan dengan kanker kandungan disampaikan oleh beberapa penelitan. Beberapa riset itu mengungkapkan, wanita yang mempunyai indeks massa badan di atas 30 mempunyai kenaikan resiko berlangsungnya kanker kandungan.
• Terapi hormon Wanita yang mempunyai kisah terapi hormon estrogen, yang umumnya terjadi pada wanita yang sudah menopause, mempunyai kenaikan risiko terjadinya kanker kandungan.
• Riwayat keluarga Sekitar 10% pasien kanker kandungan karena faktor genetika.
Selainnya ketahui faktor yang bisa tingkatkan resiko berlangsungnya kanker kandungan. Anda pun perlu mengenal lebih jauh mengenai gejala kanker kandungan.
Beberapa gejala kanker kandungan yakni, pendarahan vagina, ngilu di perut sisi bawah, transisi menstruasi yang tidak teratur, pengurangan berat tubuh secara tiba-tiba, dan merasa tidak nyaman pada bagian panggul.
Bila Anda mempunyai salah satunya tanda-tanda di atas, selekasnya diskusi selanjutnya sama dokter agar dilaksanakan pengecekan fisik, pemeriksaan panggul, atau pemeriksaan biopsi.
Kanker Serviks
Kanker serviks sebagai tipe kanker yang paling sering mengakibatkan kematian wanita Indonesia. Pada tahapan awalnya, kanker serviks tidak mengundang tanda-tanda. Ini sebagai pemicu kanker serviks di Indonesia bertambah, karena ketertinggalan analisis. Ketika telah diperiksa, fase kanker serviks telah lanjut.
Gejala-gejala kanker serviks yakni pendarahan vagina di luar masa menstruasi, pendarahan sesudah periode menopause, keputihan bersatu darah, nyeri di wilayah panggul, ngilu saat berhubungan seksual, dan pengurangan berat tubuh.
Untuk menahan berlangsungnya kanker serviks, Sebaiknya anda periksakan kesehatan organ kewanitaan dengan teratur, satu tahun sekali. Anda perlu memeriksa diri semenjak usia 21 tahun ataupun waktu Anda mulai aktif dalam kegiatan seksual.
Makin awal kanker serviks diketemukan, angka peluang hidup akan makin besar. Beberapa tes yang bisa Anda kerjakan ialah test inspeksi visual asam asetat di puskesmas atau pemeriksaan kelanjutan dengan pap smear.
• Olahraga untuk Turunkan Resiko Kanker Serviks
• Deteksi Awal Kanker Serviks
• Fakta Terbaru Mengenai Kanker Serviks
Yuk, mulai lihat kesehatan organ kewanitaan Anda dengan pengecekan teratur organ reproduksi satu tahun sekali. Pengecekan ini bisa menolong Anda mengetahui ada lesi (luka) prakanker yang jika diketemukan sejak awal kali bisa tingkatkan angka keinginan hidup lebih baik.