Sifat konstruksi ini adalah memikul sebagian beban jalan. Sehingga lama kelamaan jalan beton yang berumur akan muncul retakan di permukaannya. Berbeda dengan jalan aspal yang akan semakin bergelombang ketika sudah rusak.
Konstruksi jalan ini memadukan antara perkerasan lentur dan kaku. Flexible pavement ditempatkan di bagian atas rigid pavement.
Dapat pula di balik menjadi perkerasan kaku berada di atas, hal ini menyesuaikan karakter dan kebutuhan jalan. Kedua jenis perkerasan ini berfungsi bersamaan untuk
menopang beban jalanan. Sehingga penting untuk memperhatikan ketebalan aspal supaya mempunyai kekakuan yang memadai. Hal ini untuk mencegah retakan pantulan dari beton.
Demikianlah beberapa jenis konstruksi jalan raya yang umumnya diterapkan di banyak negara termasuk Indonesia.
Berbagai jenis pavement di atas memiliki tingkat kenyamanan dan kelebihan yang berbeda. Sehingga membutuhkan perhitungan yang tepat menyesuaikan beban lalu lintas pada jalan.