Provinsi Sulawesi Tengah masuk daerah yang akan melaksanakan Pilkada Serentak bersamaan dengan tujuh kabupaten dan satu kota di bumi Tadulako ini.
Walau berdasarkan hitungan waktu pelaksanaan, tahapan Pilkada masih akan dilakukan tahun 2020 mendatang, sejumlah tokoh yang digadang – gadang akan maju sebagai calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilgub Sulteng 2020 mulai bermunculan, baik dari kalangan elit pemerintahan hingga politisi dikabarkan akan maju sebagai calon gubernur dan wakilnya.
Salah satunya Hasanuddin Atjo, pria yang menjabat sebagai Kepala dinas Kelautan & Perikanan (DKP) Provinsi Sulawesi Tengah ini siap maju untuk memperjuangkan kesejahteraan masyarakat Sulteng, jika dikehendaki.
Menurut politisi dan akademisi di bumi Tadulako ini, menyampaikan bahwa sosok figur Hasanuddin Atjo memang cocok maju menjadi calon dalam pesta demokrasi Pilgub Sulteng 2020 mendatang.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Provinsi Sulawesi Tengah, Muharam Nurdin menjelaskan jika lawan tanding yang dihadapi saat ini, yaitu dengan mencermati masalah yang saat ini berkembang dengan geopolitik dan sosial ekonomi masyarakat di Sulteng, untuk itu butuh pertimbangan jika mengusung pasangan calon untuk ikut berkonstentasi pada Pilgub mendatang.
Hingga saat ini, kata Muharam Nurdin, akan melakukan survei internal kepartaian untuk figur yang layak diusung. Meskipun saat ini, telah mengintai ada banyak figur yang juga kader partai untuk perlu didalami.
“Saya percaya dalam pusaran politik tak ada yang tak mungkin, bisa saja figur Hasanuddin Atjo muncul sebagai Skak-Ster (salah satu pesaing). Orangnya visioner dan gagasannya aplikatif” kata Muharam Nurdin, ketika dikonfirmasi Koran Trilogi.
Wakil Ketua DPRD Sulteng itu mengakui jika saat ini figur yang dibutuhkan yakni yang bisa memiliki jejaring yang kuat, visioner untuk menggerakkan roda pemerintahan di bumi Tadulako ini.
“Sulawesi Tengah kedepan untuk bisa membuat lompatan pembangunan membutuhkan pemimpin visioner dan jejaring yang kuat. Tanpa jejaring yang kuat pergerakan pembangunan Sulteng akan berjalan lamban” bebernya.
Dikonfirmasi terpisah, akademisi asal Kabupaten Poso, Dr. Misran Lawani MSi mengatakan, saat ini tuntutan peradaban yang dapat membawa perubahan, kemajuan dan kesejahteraan sebuah daerah, membutuhkan seorang figur pemimpin yang mempunyai gagasan cerdas dan inovatif dalam membangun Sulteng agar berdaya saing di era industri 4.0.
Paradigma itu, lanjut dia, harus berada pada tujuan yang sama, yaitu melahirkan pemimpin yang dapat menerobos batas, mampu melihat di balik bukit dan berpikir multi dimensi.
“Kita tidak lagi sekedar hanya memilih pemimpin yang memiliki populeritas dan kekuatan materi, tetapi harus memiliki konsep dan arah yang jelas dalam rangka menjadikan Sulteng hebat, menuju Indonesia Hebat 2045” kata Misran, Sabtu 6 Juli 2019.
Melihat gagasan yang telah diaplikasikan oleh figur Hasanuddin Atjo, kata Misran, tentunya untuk membangun ekonomi Sulteng diberbagai aspek, perlu diapresiasi. Termasuk ide membangun Tol Tambu Kasimbar menghubungkan poros Kabupaten Donggala berada di Pantai Barat dan Kabupaten Parimo di wilayah Pantai Timur.
Gagasan itu sebagai upaya mengintegrasikan roda transportasi laut dan darat dalam rangka memperlancar transportasi komoditi dari Wilayah Timur untuk dikirim keluar Pulau Sulawesi. Hal ini patut diapresiasi, karena hal tersebut merupakan suatu gagasan yang inovatif termasuk didalamnya ada pemikiran pemekaran untuk wilayah Sulawesi Timur.
“Bagi saya Sulteng di era milenia industri 4.0. menuju Indonesia Hebat 2045 membutuhkan seorang Leader yang konseptual, dan juga mampu menggerakkan energi, aksi, dan konsistensi untuk menciptakan perubahan sekaligus memenangkannya dan itu ada dalam pemikiran Hasanuddin Atjo sebagai birokrat interpreneur” Jelas Misran Lawani sembari menambahkan ada tiga prinsip penting sebagai arahan bagi seorang Leader 4.0, jika merujuk kepada pepatah ilmiah Oxford Leadership, Yakni Mindsets Not Skillets, Focus On What Works, dan Prioritize Differently.
Penulis : Elkana L / Koran Trilogi
Editor : Wahyudi