Sebelumnya, pada ruas Peana-Kalamanta ini merupakan lokasi pegunungan dengan jalan setapak dan tidak rata dan melintasi sungai.
Hal ini mempersulit masyarakat untuk membawa hasil bumi berupa kopi dan kakao. Selain itu, jalan yang tidak rata juga mempengaruhi waktu tempuh sampai ke lokasi pembangunan jembatan di Desa Pelempea yang memakan waktu hingga 5 jam dengan jarak tempu sejauh 43 km.
Page 2 of 2