Massa Gerakan Berdaulat Rakyat mendatangi kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Tengah di Jalan Sungai Moutong, Kecamatan Palu Barat, Jumat kemarin.
Massa aksi damai itu merupakan gabungan dari Forum Umat Islam (FUI), Front Pembela Islam (FPI), organisasi Islam, dan organisasi mahasiswa Islam.
Gerakan Daulat Rakyat Sulteng itu meminta Bawaslu Sulteng mengusut tuntas dugaan pelanggaran pemilihan umum di wilayahnya.
Koordinator Aksi, Edi mengatakan, kecurangan Pemilu di Sulteng sudah merugikan seluruh rakyat yang berpartisipasi.
Tidak tanggung-tanggung penggelembungan suara dilakukan secara tertutup dan rapi. Sementara itu, Ketua FUI Sulteng, Ustaz Hartono mengatakan, dugaan kecurangan yang begitu masif dilakukan, salah satu bentuk kecurangannya yakni adanya penggelembungan suara.
“Kami sudah menyerahkan dokumen dugaan kecurangan Pemilu. Datanya lengkap dengan pelanggarannya,” katanya usai menemui Ketua Bawaslu Sulteng, Jumat.
Dalam proses pengusutan dugaan itu, Ustaz Hartono menyarankan agar Bawaslu dan jajarannya betul-betul menjalankan tugasnya dengan baik.
“Amanah, di atas kejujuran dan keadilan,” ujar Hartono.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Sulteng Ruslan Husen menyampaikan dokumen tersebut sudah diterima dan selanjutnya dilaporkan ke Bawaslu RI di Jakarta.
“Dokumen sudah saya terima dan segera ditindaklanjuti ke Bawaslu RI,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Ruslan juga mengajak kepada seluruh masyarakat apabila menemukan dugaan pelanggaran Pemilu bisa segera melaporkan ke Bawaslu di masing-masing daerah untuk dilakukan penindakan.
“Kalau ada kecurangan dan pelanggaran, kami segera lakukan langkah penindakan sesuai aturan yang berlaku,” pungkasnya.
Penulis : Naskah + Foto sultengterkini.com
I’m clean but make me dirty again http://prephe.ro/Phqn