Banjir akibat curah hujan tinggi yang menyebabkan meluapnya sejumlah titik anak sungai, hingga merendam pemukiman warga dan dataran rendah di Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah, mengakibatkan pelaksanaan kegiatan Preservasi ruas jalan Tomata – Beteleme (TOMBET) dihentikan sementara.
Kepala Satuan Kerja (KASATKER) PJN Wilayah III, Beny Birmansyah, melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK-3,5) BPJN XIV Palu, Rozaidil Ridwan, mengatakan bencana banjir yang menerjang beberapa Kecamatan di Kabupaten Morowali, juga dirasakan dan terdampak pada masyarakat di Kecamatan Beteleme, salah satunya terhentinya kegiatan Preservasi Jalan Tomata – Beteleme, yang dikerjakan oleh PT Jaya Bersama Makmur (JBM).
“Lokasi proyek Preservasi Jalan Tomata, Beteleme dihentikan sementara akibat curah hujan tinggi sudah seminggu ini, sehingga pelaksanaan proyek tidak optimal” Kata Rozaidil, kepada Koran Trilogi, Jumat 21 Juni 2019.
Luapan sungai di Kecamatan Beteleme karena intensitas hujan yang terus menerus terjadi disana, kata Rozaidil, membuat sejumlah peralatan kerja milik kontraktor pelaksana proyek Preservasi Jalan Tomata-Beteleme, mengalami kerusakan akibat ikut terendam banjir.
“kalau terputus nya jalan dan kerusakan AMP PT JBM, akibat luapan sungai karena curah hujan tinggi yang baru terjadi kemarin. Selain peralatan, lokasi AMP dan penyimpanan material PT JBM juga terendam akibat air meluap.” Ungkap Rozaidil.
Hingga saat ini, lanjut Rozaidil, pihaknya belum bisa berbuat apa-apa untuk pelaksanaan paket Preservasi Jalan Tomata-Beteleme yang dikerjakan oleh PT JBM akibat luapan air banjir yang merendam lokasi kegiatan dan peralatan kerja milik kontraktor pelaksana. Saat ini, pihak BPJN XIV Palu bersama kontraktor pelaksana dalam hal ini PT JBM, sepakat meneruskan kegiatan itu ketika cuaca sudah membaik.
“Saat ini belum bisa apa-apa, masih menunggu cuaca membaik, jika dipaksakan mungkin pelaksanaannya belum bisa optimal karena cuaca.” Jelas bekas Perencanaan BPJN XIV Palu itu.
Sementara itu kontraktor pelaksana proyek Preservasi Jalan Tomata-Beteleme PT JBM mengakui jika kegaiatan yang ditangani saat ini sedikit mendapat gangguan alam, sehingga menyebabkan kegiatan dilokasi tersebut menjadi terhenti.
“Saat ini kegiatan kami dilapangan belum bisa berbuat apa-apa, akibat gangguan alam. Curah hujan disana terus meningkat sejak seminggu yang lalu. Sehingga aktivitas kami terhambat, bahkan semua peralatan kerja kami ikut kena banjir.” Kata Direktur Tehnik PT JBM, Subhan, kepada koran Trilogi.
Ketika air mulai surut, lanjut Subhan, kegiatan dilapangan akan terus kami lanjutkan hingga selesai. Intensitas hujan tinggi yang terjadi beberapa pekan terakhir ini, memang membuat sejumlah wilayah mengalami banjir. Tidak hanya berdampak pada kegiatan PT JBM, akses jalan trans Sulawesi sempat terputus akibat genangan air yang cukup tinggi.
“Jangankan peralatan kami, akses transportasi disana sempat putus kemarin karena genangan air yang cukup tinggi. Saat ini saya lagi diperjalanan menuju lokasi, Semoga cuacanya sudah membaik.” Jelas Subhan.
Berdasarkan sejumlah informasi yang berhasil dihimpun Koran Trilogi, selain bencana banjir, tanah longsor dan pohon tumbang juga terjadi di wilayah itu. Agar tidak menghambat arus lalu lintas dijalan Trans Sulawesi itu, pihak BPJN XIV Palu bersama kontraktor pelaksana melakukan pembersihan lokasi.
Sampai berita ini diterbitkan, situasi cuaca di Kabupaten Morowali Utara masih terjadi hujan dengan intensitas rendah.
You have mentioned very interesting points! ps nice web site.Raise range