Tolitoli – Proyek pembangunan pelebaran jalan poros yang menghubungkan dua Kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah dengan nilai anggaran mencapai puluhan miliar lebih itu kini menjadi berantakan. Padahal proyek yang diambil dari mata anggaran APBN TA 2015 lalu terhitung baru berumur 1 tahun lebih.
Disepanjang ruas badan jalan yang menghubungkan dua daerah yakni Kabupaten Buol dan Tolitoli itu terdapat banyak kerusakan yang dapat menimbulkan keresahan di masyarakat. Seperti peristiwa kecelakaan yang terjadi di jalan poros Laulalang – Lingadan belum lama ini.
Berdasarkan sejumlah informasi menyebutkan jika seorang pengendra motor yang melintasi jalan tersebut menjadi korban kecelakaan tunggal akibat melintasi dengan kondisi jalan yang rusak meskipun ruas jalan itu belum lama dikerjakan.
“Belum lama ini ada yang jatuh lewat jalan disini, karna jalanya rusak sehingga dia terjatuh”. Singkatnya seorang warga setempat sambil berlalu.
Hasil pantauan trilogi.co dilapangan menemukan sejumlah titik ruas jalan disepanjang itu banyak yang rusak, berlubang, dan tumpukan material bekas longsoran yang berserakan disepanjang badan jalan yang menjadi area proyek yang dikerjakan oleh PT TMJ tidak dibersihkan. Meskipun dana pemeliharaan sebesar 5% dari pagu anggaran untuk perbaikan dan pembersihan lokasi bekas proyek, itu tidak diindahkan oleh pihak rekanan dari PT TMJ.
Selain dari hasil pekerjaan jalan yang menghubungkan dua Kabupaten di Sulawesi Tengah itu, baru berusia setahun lebih. Anehnya pekerjaanya yang menggunakan anggaran puluhan miliar sangat berantakan. Banyak yang menduga jika dalam proses pelaksanaanya, pihak rekanan diduga banyak menyalahi bestek sehingga menyebabkan kwalitas hasil pekerjaan tersebut menjadi buruk.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 04 PJN Wilayah I Sulteng, Hendro ketika dikomfirmasi trilogi.co via aplikasi whatsup mengatakan mengakui adanya banyak kerusakan disejumlah ruas jalan hasil proyek PT TMJ. Namun pihaknya, tambah dia, sudah berkordinasi dengan kontraktor pelaksana atas nama Hance selaku Direktur dari PT TMJ dengan melayangkan surat untuk perbaikan.
“Sudah kukirim surat untuk perbaikan sebelum masa garansinya berakhir,” kata Hendro kepada Trilogi.co
Cuman, kata Hendro, pihak kontraktor pelaksana dalam hal ini PT TMJ mengindahkan dengan alasan sibuk diproyek lain. meskipun sudah diupayakan untuk diundang bertemu langsug.
“Sampai saat ini belum ada tindaklajutnya, padahal sudah kutelpon langsg untuk bisa menghadap saya, namun alasan dari pihak Kontraktor/ PT. TMJ, sibuk dengan paket di Tentena”. Imbuhnya.