Akan tetapi jika hal itu juga membuat ruas jalan ini sering mengalami gangguan akibat akses terputus dampak dari limpasan debris yang turun hingga ke badan jalan ketika hujan lebat melanda area gunung. Tercatat sepanjang tahun 2022 lalu, Desa Bahu yang menjadi perlintasan jalur nasional tersebut, turut mengalami dampak dari debris.
Untuk itu, awal tahun 2023 lalu, Satker PJN wilayah III mengalokasikan anggaran Rp1,2 miliar untuk penanganan permanen debris yang digarap oleh PT Nugroho Lestari. Pembangunan Sabo dam dan pemasangan struktur batu atau bronjong menjadi solusi penanganan debris yang mampu mengurangi dampak dari debris sekaligus mengurangi gangguan pada fungsi jalan.
Selain pembangunan Sabo dam dan Bronjong, PPK 3.2 Provinsi Sulawesi Tengah, juga membangun konstruksi Box Culvert dengan ukuran 1,5 x 1,5 meter atau 2 x 2 meter untuk mengaliri limpasan air dari sabo dam.
Dengan demikian dampak resiko bencana alam yang dapat menimbulkan kerusakan dapat dikurangi, sehingga dapat meningkatlan keamanan bagi infrastruktur jalan dan jembatan serta memberikan dampak manfaat bagi masyarakat setempat.