Warga Demo PT Donggi Senoro LNG di Luwuk Tuntut Kompensasi dan Minta Dipekerjakan
Areal kantor PT Donggi Senoro LNG di Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah didemo puluhan warga orang yang terdiri dari pemuda dan warga Desa Uso menuntut kompensasi dan minta dipekerjakan, Senin 22 Januari 2024.
Puluhan warga Desa Uso, Kecamatan Batui, mendemo pabrik PT Donggi Senoro LNG, agar perusahan multinasional ini memperhatikan kesejahteraan warga sekitar.
Warga yang datang naik motor dan berjalan kaki memblokir areal jalan menuju pintu gerbang masuk pabrik. Mereka membawa penggeras suara serta puluhan poster dan spanduk tuntutan.
Warga menuntut agar kuota 50% pekerjaan diberikan kepada warga Desa Uso.
“Kami menagih janji perusahaan yang katanya akan mensejahterakan warga desa Uso. Namun kenyataannya sama sekali tidak ada. Justru kami masyarakat Desa Uso sebagai tikus Mati Di Lumbung Padi” kata korlap aksi, Adly Sutrisno yang didampingi Markly Herri Narai di lokasi.
Selain meuntut pekerjaan, warga juga menuntut kompensasi berdirinya pabrik di desa mereka. Warga menuntut agar PT Donggi Senoro LNG memberikan kompensasi dari hasil produksi kepada warga Desa Uso.
Warga juga menuntut agar PT Donggi Senoro LNG dan Essa Industries Indonesia Tbk Untuk mempekerjakan 10 orang di masing-masing proyek.
“Kompensasi yang terus di gaungkan, perekrutan tenaga kerja dan konflik lainnya menjadi permasalahan mengakar di tengah-tengah masyarakat desa Uso. Pernah diurusi secara serius, permasalahan ini dibiarkan mengendap sampai dengan hari ini tidk ada kejelasan” tandasnya.
Aksi warga mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian setempat. Warga mengancam akan menggelar aksi lebih besar jika tuntutan mereka tidak segera dipenuhi.
Sementara informasi yang berhasil dihimpun dilokasi demo, pihak management PT Donggi Senoro LNG akan melakukan kordinasi kembali untuk mengakomodir tuntutan warga terkait persoalan perekrutan tenaga kerja kepada sejumlah sub kontraktor.
Sebelumnya warga desa Uso bersama PT Donggi Senoro LNG sudah dilakukan mediasi oleh pihak pemerintah setempat terkait dengan beberapa tuntutan warga yang digelar Sabtu 20 Januari 2024.
Namun, belum menemui kesepakatan akhirnya masyarakat desa Uso melakukan aksi unjuk rasa pada hari Senin 22 Januari 2024.