Jenis pondasi jembatan terbagi menjadi dua jenis utama yang berbeda berdasarkan pada kedalaman pondasi yang menjorok ke dalam tanah.
Sama seperti bangunan gedung atau lainnya, jembatan juga memerlukan pondasi yang kuat dan kokoh untuk menahan beban bangunan jembatan, lalu lintas, serta aliran air yang deras.
Pondasi jembatan dibangun di bawah tiang dan di atas tanah atau batuan dasar. Pondasi jembatan akan menerima semua beban dari jembatan termasuk beban sayap, pier, dan abutment.
Selain itu, pondasi juga akan menjamin kekokohan jembatan terhadap penurunan maupun pergeseran karena pengaruh gerusan aliran sungai.
Tanpa pondasi yang kuat dan kokoh tentunya juga membuat jembatan mudah rusak dan roboh. Sebab pondasi tidak mampu menahan beban dari jembatan bahkan tidak mampu menahan aliran sungai yang deras.
Jika hal tersebut terjadi maka jembatan bisa roboh sehingga tidak bisa digunakan kembali sebelum diperbaiki.
Jenis Pondasi Jembatan dan Kegunaannya
Dalam pembangunan jembatan tentunya juga harus menggunakan tipe pondasi yang tepat. Pondasi jembatan memang terbagi menjadi beberapa tipe yang berbeda dan memiliki kriteria penggunaanya masing-masing.
Sehingga pemilihan pondasi tersebut haruslah tepat dan sesuai. Nah, berikut adalah jenis pondasi dan penggunaannya:
Pondasi Dangkal
Pondasi dangkal merupakan pondasi untuk jembatan di atas batuan dasar yang tinggi atau tanah padat. Jenis pondasi jembatan ini akan mengandalkan tanah dengan daya dukung yang besar guna menopang semua beban dari jembatan.
Sesuai dengan namanya, umumnya pondasi dangkal ini kedalamannya tidak terlalu dalam.
Contoh dari pondasi dangkal ini seperti pondasi menyebar yang di bangunan menggunakan beton dan memiliki dua komponen yang pondasi dan batang.
Batang akan menerima beban dari jembatan dan memindahkannya pada pondasi. Pembuatan jenis pondasi ini cukup mudah, hemat, dan bisa dibuat dalam berbagai bentuk.